Langsung ke konten utama

DESAIN GEDUNG POLRES MOROWALI

 Kepolisian resor disingkat Polres adalah struktur komando kepolisian  Republik Indonesia di daerah kabupaten/kota. Gedung kepolisian resor merupakan bangunan satuan kepolisian republik Indonesia yang  bertugas menyelenggarakan tugas pokok polri dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dan tugas-tugas polri lainnya dalam daerah hukum polres, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”. 

Kabupaten Morowali sendiri pada awalnya memiliki mako polres sendiri yang berada di Jl. Bhayangkara No. 9 Kolonodale, Beteleme, Lembo, Morowali Utara. Pada tanggal 12 April 2013 terjadi pemekaran daerah dan terbagi menjadi kabupaten Morowali dan Morowali Utara sehingga yang dulunya polres Morowali kini menjadi Polres Morowali Utara karena letaknya yang berada di wilayah administrasi kabupaten Morowali Utara.

Setelah 6 tahun lamanya, dilakukan pembentukan polres Morowali dan sementara ini menempati bangunan milik pemerintah daerah sambil menunggu terealisasinya Mako Polres Morowali yang baru.

Pembagian zona kawasan serta perletakan massa bangunan mempertimbangkan Fungsi bangunan sebagai bangunan pelayanan publik. maka dari itu, bangunan yang berfungsi pelayanan diletakan pada sisi utara (depan kawasan) dengan tujuan agar mudah terlihat dan dijangkau saat memasuki kawasan Mako Polres Morowali.



Berbicara tentang bangunan gedung, tidak terlepas dari lingkungan serta energy yang digunakannya. Lingkungan dan energi merupakan isu global yang dihadapi peradaban manusia dewasa ini.Meskipun bukan merupakan satu-satunya pemakai energi, tetapi bangunan gedung dengan seluruh peralatan penunjangnya mengkonsumsi energi dalam jumlah cukup besar. Untuk menjawab isu ini maka konsep perancangan gedung polres Morowali ini nantinya akan memaksimalkan pencahayaan serta penghawaan alami sebagai cara penghematan penggunaan energi seta meningkatkan kualitas ruang dan pelayanan publik.


Konsep bentuk bangunan diupayakan sebisa mungkin tanggap terhadap iklim lingkungan serta menghilangkan kesan bangunan kepolisian yang secara tradisional dianggap sebagai tempat tertutup. Bentuk bangunan mencoba untuk mengubah hubungan antara bangunan milik negara dengan masyarakat setempat dengan cara membuatnya lebih transparan. 







Mahasiswa : Moh. fikram // F221 16 035



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

URBAN FARMING CENTER DI KOTA PALU

Urban Farming merupakan sebuah konsep pertanian yang dilakukan akibat banyaknya lahan pertanian yang dialih fungsikan menjadi daerah permukiman, industry, dan perkotaan. Urban Farming bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan suatu kawasan dan memiliki multiplier effect on economy. Lahan untuk  bercocok  tanam di Kota Palu semakin kurang, hal ini disebabkan oleh makin maraknya pembangunan permukiman, industry, dan perkotaan sehingga berkurangnya lahan hijau. Hilangnya lahan pertanian akibat gempa, tsunami dan likuifaksi di Palu pada 28 September 2018. Wilayah perkotaan merupakan kawasan dengan tingkat pembangunan yang cukup tinggi disertai dengan peningkatan jumlah penduduk yang cukup cepat. Hal ini menimbulkan penurunan kualitas lingkungan perkotaan yang diakibatkan oleh rendahnya kualitas air tanah, tingginya polusi udara dan kebisingan perkotaan. Desain Urban Farming di Kota Palu diharapkan mampu menyediakan fasilitas ditengah kota untuk masyarakat Palu yang ingin mempela...

HUNIAN TETAP DI TONDO

Hunian Tetap (Huntap) merupakan salah satu usaha pemerintah dalam memfasilitasi dengan menyediakan hunian bagi masyarakat yang kehilangan tempat tinggal korban penanggulangan pasca bencana alam, pada 28 September 2018. Lokasi penelitian terletak di kelurahan Tondo, kota Plau. Lokasi Penelitian Dengan Mengambil luas lahan sebesar 8 Ha. yang beradad di lahan perencanan yang telah ditentukan oleh pemerintah derah Kota Palu serta merupakan lokasi yang aman dari bencana alam. Vidio animasi :  https://youtu.be/athYN51KlYQ Mahasiswa    : Munawir // F221 16 034

PUSAT STUDI DAN EDUKASI TANAMAN OBAT TRADISIONAL DI KOTA PALU

 Tanaman obat merupakan mahluk hidup yang memiliki khasiat sebagai obat-obatan yang dapat diambil dari akar, batang, daun dan buahnya. Pemanfaatan tanaman obat untuk menjaga kesehatan maupun pengobatan suatu penyakit semakin meningkat dimasyarakat, serta dipengaruhi oleh berkembangnya konsep “back to nature”. Di indonesia, khususnya di provinsi sulawesi tengah aktivitas penelitian, pengembangan serta produksi tanaman obat sebagai obat tradisional telah banyak dilakukan melalui beberapa upaya pemerintah, namun belum adanya suatu wadah yang dapat menampung kegiatan tersebut mempengaruhi pemanfaatan dan pengembangan tanaman obat di provinsi sulawesi tengah.  Pusat studi dan edukasi tanaman obat tradisional di kota palu memiliki fungsi untuk mewadahi segala aktivitas penelitian, pengembangan tanaman obat mulai dari proses pembibitan, penanaman, masa panen serta pemanfaatan tanaman obat yang produktif, rekreatif serta edukatif. Kota palu memiliki dua iklim, yakni panas dan hujan. H...