Kota Palu yang merupakan ibukota Sulawesi Tengah merupakan daerah yang terletak di atas salah satu sesar paling aktif di Indonesia, yaitu Sesar Palu-Koro. Di Kota Palu, Sesar tersebut melintas dari Teluk Palu ke wilayah daratan, membelah jantung kota hingga sampai ke Sungai Lariang di Lembah Pipikoro.
Sebagai kota yang mempunyai sejarah panjang akan gempa, perlu adanya mitigasi bencana untuk memberikan pengetahuan dasar sebagai persiapan untuk menghadapi bencana selanjutnya yang akan datang. Untuk itulah, perlu adanya membuat sebuah ruang yang berfungsi untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang mitigasi bencana, pelatihan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan ketika bencana serta mendokumentasikan sejarah bencana di Kota Palu sebagai pembelajaran kedepannya.
Pendekatan arsitektur yang digunakan dalam merancang Pusat Simulasi Bencana adalah konsep metafora. Konsep metafora mengidentifikasikan sebuah bentuk nyata menjadi bentuk yang lebih abstrak untuk menghasilkan konsep bentuk yang sesuai. Konsep ini menggunakan ungkapan “bagaikan” untuk mengidentifikasikan suatu hubungan antara suatu bentuk tertentu dengan konsep bentuk desain.
Bentuk bangunan di adopsi dari bentuk bangunan yang rusak akibat bencana alam. Bangunan yang mengalami kerusakan berat umumnya mempunyai bentuk yang berbeda dari bentuk awalnya, di transformasikan pada bangunan Pusat Simulasi Bencana sehingga menghasilkan bentuk yang tidak simetris.
Dalam menentukan desain tampilan fasad bangunan, Pusat Simulasi Bencana menggunakan pendekatan arsitektur simbolisme. Dalam penerapan desain arsitektur simbolisme, pemakaian symbol atau sebuah lambang untuk mengekspresikan sebuah ide desain pada karya arsitektur dan memiliki makna di dalamnya.
Retakan pada dinding yang diakibatkan oleh bencana alam menjadi ide desain yang diterapkan pada dinding Pusat Simulasi Bencana. Lekukan garis tak beraturan tersebut bertransformasi menjadi lubang berbentuk garis yang tidak hanya sebagai gaya, namun dapat menjadi solusi untuk pencahayaan alami yang masuk melalui sela-sela dinding.
Desain Koridor dibuat dengan menambahkan beberapa lubang cahaya pada dindingnya sebagai arah pencahayaan alami. Cerobong cahaya seperti sketsa di atas di tempatkan di beberapa titik sebagai arah masuk pencahayaan alami.
Mantapp dan bagus. Semoga sukses 🙏🏻😇
BalasHapussepintas saya tidak melihat "sejarah" kegempaan & pengetahuan setempat yang mungkin bisa dieksloprasi lebih jauh untuk mendesain pusat simulasi ini, sehingga porses transformasi/pemalihannya secara konseptual mengakar pada lokus dan tradisi setempat. btw, kerenlah
BalasHapus